Postingan

Budaya Tong-tong Sumenep

Gambar
  Tong Tong Sumenep Mengenai keberadaan Tong-Tong Sumenep, menurut Jaap Kunst (dalam Bouvier, 2002:47), berpendapat bahwa sebagian besar tong-tong (kenthongan) yang terbuat dari bambu dan kayu berasal dari jaman pra-Hindu yang disebutkan di dalam karya sastra zaman Hindu: “Pada instrumen yang dikenal melalui sejarah periode Jawa Tengah, penggalian atas candi-candi dari Jawa Timur, harus ditambahkan sejumlah instrumen yang dikenal dari sumber sastra, yang tak diragukan lebih tua beberapa abad dan dapat dipastikan berasal dari zaman pra-Hindu. Misalnya kenthongan bambu bercelah yang dinamai kulkul (Sudamala), titir (Smaradahana), dan kukulan (Bharata Yuddha). Kemudian diberikan contoh nama lokal lain dari alat itu, diantaranya gulgul untuk orang Madura”. Berdasarkan data lama yang dilengkapi data lapangan yang baru, berani menawarkan interpretasi evolusi historisnya, tong-tong awal adalah alat kendang penanda bahaya bagi suatu masyarakat tertentu. Alat tunggal, digantung di suatu tempat

UNIBA Madura

Gambar
  UNIBA Madura dulu nya bernama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KH. Bahaudin Mudhary Madura (STIEBA MADURA) merupakan kampus yang baru berdiri dan di resmikan pada tahun 2018 oleh 2 Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Bapak Moh. Nasir dan Menteri Pariwisata Indonesia Bapak Arif yahya bersama Bupati Sumenep Bapak A. Busyro Karim dan ketua Yayasan Qudsiyah Bahaudin Mudhary Bapak Dr. Achsanul Qosasi. Awal mula berdiri, kampus STIEBA MADURA terdiri dari 2 program studi yaitu S1 Akuntansi dan S1 Manajemen. Kemudian pada tahun 2019 tepatnya di bulan September, STIEBA MADURA alih bentuk menjadi UNIVERSITAS setelah di resmikan melalui surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian berubah nama menjadi Universitas KH. Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA MADURA). Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945, maka perguruan tinggi memiliki tugas pokok sebagai pusat penyelenggaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknolo

Pentol ghepek

Gambar
 Pentol ghepek, kuliner khas Ambunten Sumenep yang bikin ketagihan. Madura adalah satu pulau di daerah Jawa timur. Terletak setelah kota Surabaya dan harus melalui jembatan panjang “Suramadu”  untuk sampai disana. Terlepas dari perilaku atau tingkah laku orang Madura yang terkenal keras, Madura banyak mempunyai keanekaragaman budaya baik dari hal makanan, tradisi, maupun wisata alam.  Madura dikenal dengan wisata alam yang bagus dan melimpah seperti keraton, masjid agung dan wisata pantainya seperti Gili labak dan Gili iyang. Namun jika berbicara mengenai kuliner Madura pasti yang terlintas adalah sate Madura. Padahal ada banyak sekali kuliner khas dari Madura lainnya. Salah satunya adalah kuliner khas dari daerah pesisir pantai utara Sumenep, lebih tepatnya di desa Ambunten yang dikenal dengan nama "pentol ghepek". Kuliner khas pentol ghepek ini juga melengkapi keanekaragaman kuliner khas  dari Madura selain kaldu kokot dan sate yang sudah menjadi menu wajib saat berkunjung

Uniba madura

Gambar
Ida Susanti Manajemen D²¹ UNIBA Madura adalah kampus yang tergolong muda di Sumenep. Kampus ini berdiri pada tanggal 10 Desember 2018. Pada saat itu kampus ini masih bernama STIEBA Madura yang hanya memiliki 1 Fakultas dengan 2 prodi. Namun pada tahun selanjutnya yaitu 2019, kampus ini sudah menjadi universitas dengan nama Universitas Bahauddin Mudhary (UNIBA) Madura. Saat sudah menjadi universitas, kampus ini menambah fakultas tehnik dengan 3 jurusan dengan total keseluruhan kampus ini mempunyai 2 fakultas dengan 5 prodi yaitu Manajemen, Akuntansi, Sistem Informasi, Tehnik Industri, dan Informatika. Namun tidak hanya sampai disitu, UNIBA sudah mempunyai rancangan untuk menambah beberapa prodi lain seperti PGSD, Hukum, Kedokteran dan lainnya. UNIBA semakin memperluas bangunan dan meningkatkan kualitasnya agar bisa setara dengan kampus besar lainnya.